.png)

- TIPS BERBUKA PUASA
- TIPS SAHUR SEHAT AGAR TUBUH SEHAT TETAP TERJAGA
- JADWAL PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS BANYUURIP SELAMA BULAN PUASA RAMADHAN 1446 H / 2025 M
- SELAMAT ATAS PELANTIKAN BUPATI & WAKIL BUPATI PURWOREJO
- PELAYANAN ADUAN MASYARAKAT PUSKESMAS BANYUURIP
- AYO TERAPKAN 3 M PLUS
- KEGIATAN SENAM PROLANIS PUSKESMAS BANYUURIP
- WASPADA PENYAKIT ISPA
- KEGIATAN KELAS IBU BALITA KELURAHAN KLEDUNG KARANGDALEM
- JENIS PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS BANYUURIP
KENALI GEJALA DAN PENYEBAB GONDONGAN
KENALI GEJALA DAN PENYEBAB GONDONGAN

KENALI GEJALA DAN PENYEBAB GONDONGAN (MUMPS)
Pengertian
Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus.
Infeksi biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air
liur) sehingga memicu pembengkakan. Gejala umum saat seseorang mengalami
gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Kelenjar parotis, yang
terletak di bawah telinga, berfungsi untuk memproduksi air liur. Gondongan
terjadi ketika kelenjar parotis mengalami peradangan akibat infeksi virus dari
golongan paramyxovirus. Virus tersebut dapat dengan mudah menyebar
ke orang lain melalui percikan ludah atau air liur yang keluar mulut atau
hidung. Penyakit ini perlu diatasi dengan baik karena dapat memicu komplikasi
pada pengidapnya, seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan
pendengaran. Untuk itu, penting mengetahui pencegahan atau pengobatan yang bisa
dilakukan untuk menurunkan risiko gondongan.
Penyebab
Gondongan
Gondongan disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus.
Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia kemudian akan menetap, berkembang
biak, dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar parotis.
Penyebaran virus ini bisa dengan mudah terjadi saat :
1.
1. Menghirup percikan lendir saat penderita batuk,
bersin, dan berbicara.
- 2. Melakukan kontak langsung dengan penderita,
misalnya berciuman.
- 3. Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar
penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut
- tanpa mencuci tangan
terlebih dahulu.
- 4. Berbagi alat makan dan minum dengan penderita.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena
gondongan, yaitu :
- 1. Belum mendapat vaksin MMR untuk mencegah
penyakit campak, gondongan, dan rubella.
- 2. Berusia 2-12 tahun.
- 3. Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya
akibat menderita HIV/AIDS, menggunakan
- obat kortikosteroid dalam
jangka panjang, atau sedang dalam pengobatan kemoterapi.
- 4. Tinggal atau bepergian ke daerah yang memiliki
banyak kasus gondongan.
Gejala Gondongan
Gejala gondongan biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi
virus. Gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala
penyakit infeksi.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang akan timbul saat terjadi
gondongan :
- 1. Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua
sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis.
- 2. Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.
- 3. Demam hingga 39°C.
- 4. Mulut kering
- 5. Sakit kepala
- 6. Nyeri sendi
- 7. Nyeri perut
- 8. Mudah lelah
- 9. Hilang nafsu makan.
Meski demikian, pada beberapa penderita, gejala gondongan dapat lebih
ringan atau menyerupai gejala pilek. Beberapa penderita bahkan tidak mengalami
gejala apa pun.
Segera Ke Dokter
Pemeriksaan ke dokter perlu segera dilakukan jika Anda atau anak Anda
mengalami gejala yang lebih serius, seperti :
- 1. Sakit kepala hebat.
- 2. Kesadaran menurun atau pingsan.
- 3. Kejang
Pemeriksaan
Gondongan
Dokter akan melakukan pemeriksaan pada pipi atau leher pasien yang
membengkak, serta melihat kondisi tenggorokan dan tonsil (amandel) pasien.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang
berupa :
1. Tes swab pada pipi bagian dalam (buccal swab), untuk mendeteksi penyebab gondongan.
2. Tes darah, untuk mendeteksi infeksi virus dalam darah.
3. Tes urine, untuk mengonfirmasi dan mendeteksi penyebaran
infeksi ke saluran kemih.
Penanganan
Gondongan
Jika sistem imun penderita baik, gondongan dapat pulih dengan sendirinya
dalam waktu 1-2 minggu. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan
keluhan dan gejala yang muncul saat menderita gondongan adalah :
- 1. Mencukupkan waktu tidur dan istirahat.
- 2. Memperbanyak minum air putih.
- 3. Mengompres area yang bengkak dengan air hangat
atau air dingin meredakan rasa sakit.
- 4. Mengonsumsi makanan lunak agar tidak perlu mengunyah
terlalu banyak.
- 5. Mengonsumsi pereda demam dan nyeri, seperti
ibuprofen dan paracetamol.
Pencegahan
Gondongan
Penyakit gondongan bisa dicegah dengan memberikan imunisasi MMR (measles,
mumps, rubella) pada anak-anak. Vaksin MMR berfungsi untuk melindungi tubuh
dari penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Vaksin ini perlu diberikan pada anak sebanyak dua kali, yaitu saat anak
berusia 18 bulan dan saat anak berusia 5-7 tahun. Namun, jika imunisasi pertama
belum sempat dilakukan saat usia 18 bulan, vaksin pertama masih dapat diberikan
hingga anak berusia 3 tahun.
Jika belum pernah dilakukan pada masa kanak-kanak, vaksin MMR masih
dapat diberikan pada usia dewasa. Pemberian vaksin MMR untuk dewasa disarankan
bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan.
Selain itu, pencegahan gondongan juga bisa dilakukan dengan cara berikut
:
- 1. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
- 2. Tidak berbagi peralatan mandi atau makan
dengan penderita.
- 3. Menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut
dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin.
(Banyuurip, 22 November 2024)
Artikel serupa juga tayang di website Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan